Jumat, 08 April 2011

Saka Wanabakti



Pt. 1. Bentuk
Lambang Saka Wanabakti berbentuk segilima sama sisi dengan panjang sisi 5 cm.
Pt. 2. Isi
Isi lambang Saka Wanabakti terdiri dari:
a. Gambar Lambang Departemen Kehutanan
b. Gambar Lambang Gerakan Pramuka
c. Tulisan dengan huruf besar berbunyi SAKA WANABAKTI
Pt. 3. Warna
Warna Lambang Saka Wanabakti terdiri dari:
a. Warna dasar coklat
b. Warna gambar lambang Departemen Kehutanan hijau, biru, hitam
c. Warna gambar lambang lambang Gerakan Pramuka kuning
d. Warna tulisan hitam
Pt. 4. Arti kiasan lambang Saka Wanabakti
a. Pohon hijau melambangkan hutan yang subur yang mempunyai berbagai fungsi dalam upaya konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
b. Pohon hitam melambangkan hutan yang produktif yang berfungsi sebagai sarana pendukung pembangunan nasional.
c. Garis-garis lengkung biru melambangkan fungsi hutan sebagai pengatur tata air.
d. Warna dasar coklat melambangkan tanah yang subur berkat adanya usaha konservasi tanah.
e. Tunas kelapa kuning melambangkan kegemilangan generasi muda yang tergabung dalam Saka Wanabakti yang giat mendukung pembangunan hutan dan kehutanan serta pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
f. Segilima melambangkan falsafah bangsa yaitu Pancasila yang merupakan azas tunggal bagi Saka Wanabakti.
g. Keseluruhan lambing Saka Wanabakti ini mencerminkan anggota Satuan Karya Pramuka Wanabakti yang aktif membantu usaha pembangunan hutan dan kehutanan serta pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup guna mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.


APAKAH SAKA WANABAKTI ?
Adalah salah satu jenis Satuan Karya Pramuka yang merupakan wadah pendidikan di bidang kehutanan bagi anggota pramuka agar mereka dapat membantu, membina, dan mengembangkan kegiatan pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup, sebagai baktinya terhadap pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara.

KAPAN DIBENTUKNYA ?

Diawali dengan penandatanganan piagam kerja sama dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Departemen Kehutanan pada tanggal 27 Oktober 1983 oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Letjen TNI (Purn) Mashudi dan Menteri Kehutanan Dr. Soedjarwo.
Pembentukan Saka Wanabakti ditetapkan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No.134 Tahun 1983, tanggal 10 Desember 1983.
Pada tanggal 19 Desember 1983, Pimpinan Saka Wanabakti ditetapka dan dilantik oleh Wakil Presiden RI, Umar Wirahadikusuma, pada saat upacara Puncak Penghijauan Nasional di desa Pid-pid, Karang Asem-Bali.
APAKAH KEGIATANNYA ?
1. Bidang Kehutanan secara umum yang menunjang program pembangunan nasional di Bidang Kehutanan.
2. Bidang Kehutanan yang dituangkan dalanm jenis krida
3. Bakti kepada masrakat dalam rangka pelestarian hutan, tanah dan air.
JENIS KRIDA DAN KECAKAPAN KHUSUS KEHUTANAN

Krida

:
Kecakapan Khusus
1. Tata Wana
:
a. Perisalah
b. Penginderaan jauh
c. Juru ukur
2. Guna Wana
:
a. Pencacah pohon
b. Pengukur kayu
c. Pengolah kayu gergajian
d. Pengolah kayu lapis
e. Pengerajin hasil hutan
3. Bina Wana
:
a. Konservasi tanah
b. Reboisasi
4. Reksa Wana
:
a. Pengenalan Ekosistem
b. Pengenalan tumbuhan dan satwa
c. Perlindungan dan pengamanan hutan
d. Pemandu wisata alam
e. Penjelajah hutan
f. Pendaki gunung
g. pengembara
Pt. 1. Bentuk
Lambang Saka Wanabakti berbentuk segilima sama sisi dengan panjang sisi 5 cm.
Pt. 2. Isi
Isi lambang Saka Wanabakti terdiri dari:
a. Gambar Lambang Departemen Kehutanan
b. Gambar Lambang Gerakan Pramuka
c. Tulisan dengan huruf besar berbunyi SAKA WANABAKTI
Pt. 3. Warna
Warna Lambang Saka Wanabakti terdiri dari:
a. Warna dasar coklat
b. Warna gambar lambang Departemen Kehutanan hijau, biru, hitam
c. Warna gambar lambang lambang Gerakan Pramuka kuning
d. Warna tulisan hitam
Pt. 4. Arti kiasan lambang Saka Wanabakti
a. Pohon hijau melambangkan hutan yang subur yang mempunyai berbagai fungsi dalam upaya konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
b. Pohon hitam melambangkan hutan yang produktif yang berfungsi sebagai sarana pendukung pembangunan nasional.
c. Garis-garis lengkung biru melambangkan fungsi hutan sebagai pengatur tata air.
d. Warna dasar coklat melambangkan tanah yang subur berkat adanya usaha konservasi tanah.
e. Tunas kelapa kuning melambangkan kegemilangan generasi muda yang tergabung dalam Saka Wanabakti yang giat mendukung pembangunan hutan dan kehutanan serta pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
f. Segilima melambangkan falsafah bangsa yaitu Pancasila yang merupakan azas tunggal bagi Saka Wanabakti.
g. Keseluruhan lambing Saka Wanabakti ini mencerminkan anggota Satuan Karya Pramuka Wanabakti yang aktif membantu usaha pembangunan hutan dan kehutanan serta pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup guna mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Majulah Saka Wanabakti

Gerak, jalan, maju
majulah warga saka wanabakti
Rimba raya kita
tulang dan otot nusantara
rimba raya lestari
bangsapun lestari
menjaga rimba itu
Membela bangsapun bela diri kita

Hutan Anugrah Tuhan

Tanah air udara Indonesia
dengan segala isinya dan hutannya
itulah anugrah tuhan yang esa
untuk hidup kita dari abad ke abad
betapa gersang tumpah darah kita
jika tiada hutan dan airnya
kami bersyukur kepadamu tuhan
dengan puji syukur kita terima
tanggung jawab mengolah dengan tertibnya
kita lestarikan sinambungannya
agar kita selamat dari abad ke abad
betapa gersang hidup indonesia
jika tiada hutan dan airnya
kami bersyukur kepadamu tuhan

Paduan suara di rimba raya

Suara Kericik air, di parit-parit
Di rimba raya
Berpaduan suara, dengan kicau burung
Di rimba raya
Di tingkah indah laras, oleh angin sepoi
di rimba raya

Seruan rimba

Hai perwira rimba raya
Mari kita bernyanyi
Memuji hutan rimba
Dengan lagu yang gembira
Dan nyanyian yang murni
Meski sepi hidup kita
Jauh ditengah rimba
Tapi kita gembira
Sebabnya kita bekerja
Untuk nusa dan bangsa
Rimba raya 2X indah permai dan mulia
Maha taman tempat kita bekerja 2X
Rimba raya maha indah
Cantik molek perkasa
Penghibur hati susah
Penyokong nusa dan bangsa
Rimba raya mulia
Disitulah kita kerja disinar matahari
Gunung lembah berduri
haruslah kita harungi
dengan hati yang murni
Pagi petang siang malam
rimba raya berseru
bersatulah bersatu
tinggi rendah jadi satu
pertolongan selalu
jauhkanlah sikap kamu
yang memengtingkan diri
ingatlah nusa bangsa
minta supaya dibela
oleh kamu semua

KRIDA TATA WANA

ARTI TATA WANA

Adalah suatu krida dari Saka Wanabakti, terdiri dari kata tata yang berarti menata/mengatur dan wana berarti hutan. Jadi tata wana mempunyai arti menata /mengatur kawasan hutan dan merisalah isinya.

LATAR BELAKANG

Dalam rangka pemanfaatan hutan secara lestari, maka pengenalan kawasan hutan beserta fungsinya perlu dimasyarakatkan melalui kegiatan-kegiatan teknis praktis yang menarik. Untuk itu dipandang perlu untuk menumbuhkan minat dan motivasi masyarakat, khususnya generasi muda dan Pramuka tentang krida Tata Wana.

Tujuan Krida tata wana

Mengajak pramuka dan generasi muda untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan kegiatan dibidang inventarisasi hutan, pengukuhan dan penataan hutan serta pengukuran dan pemetaan hutan.

Syarat Kecakapan Khusus

a. Perisalah Hutan
Adalah kegiatan pengumpulan data kwalitatif dan kuantitatif tentang hutan diantaranya mengenai luas areal, potensi tegakan, keadaan fisik lapangan dan sosial ekonomi sekitar hutan
b. Penginderaan Jauh
adalah kegiatan untuk mendapatkan data tentang suatu obyek dengan cara tanpa menyentuh obyeknya . pada umumnya dengan melalui foto udara, citra landsat, citra spot, dan lain lain
c. Juru Ukur
adalah seorang yang mempunyai dasar pengetahuan keterampilan serta mampu melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pemetaan. Maksud praktis dari pengukuran dan pemetaan adalah membuat peta dari sebagian permukaan bumi
SKK Krida Tata Wana
1. Perisalah hutan
a. Tingkat Purwa
Ø Mengetahui tujuan perisalah hutan
Ø Mengetahui alat perlengkapan perisalah hutan
Ø Pernah masuk hutan
Ø Mengetahui fungsi hutan
Ø Dapat menggunakan alat ukur pohon
b. Tingkat Madya
Ø Telah mengetahui SKK perisalah hutan tingkat purwa
Ø Dapat membaca peta
Ø Dapat mengenal batas kawasan hutan
Ø Dapat menggunakan alat perisalah hutan
Ø Telah sedikitnya melatih sedikitnya seorang pramuka, sehingga memperoleh TKK perisalah hutan tingkat purwa
c. Tingkat Utama
Ø Telah memenuhi SKK perisalah hutan tingkat madya
Ø Mengenal type hutan
Ø Dapat membuat rencana perisalah hutan
Ø Dapat merisalah hutan
Ø Dapat membuat laporan perisalah hutan
Ø Mengetahui kelas dan rencana perisalah hutan
Ø Telah melatih sedikitnya seorang pramuka, sehingga memperoleh TKK perisalah hutan tingkat Madya
2. Penginderaan jauh
a. Tingkat Purwa
Ø Mengetahui prinsip penginderaan jauh
Ø Mengenal berbagai bentuk alat ukur penginderaan jauh
Ø Dapat melihat secara stereoskopis
Ø Mengenal berbagai alat penafsiran analisa hasil penginderaan jauh
Ø Dapat memindahkan titik dengan seteoskop cermin
b. Tingkat Madya
Ø Telah mengetahui SKK perisalah hutan tingkat purwa
Ø Dapat menggunakan alat penafsir analisa hasil indera jauh
Ø Dapat mendealinasi diatas potret udara
Ø Telah sedikitnya melatih sedikitnya seorang pramuka, sehingga memperoleh TKK penginderaan jauh tingkat purwa
c. Tingkat Utama
Ø Telah mengetahui SKK perisalah hutan tingkat Madya
Ø Dapat menafsir potret udara
Ø Dapat menganalisa citra satelit
Ø Dapat mengenal jenis pohon dominan dalam potret udara
Ø Dapat membuat mozaik
Ø Dapat membuat slotted templeted dan dapat menggunakan alat proyeksi
Ø Telah sedikitnya melatih sedikitnya seorang pramuka, sehingga memperoleh TKK penginderaan jauh tingkat Madya
3. Juru Ukur
a. Tingkat Purwa
Ø Mengenal beberapa alat ukur sederhana
Ø Mengetahui besaran dalam bidang pengukuran
Ø Dapat membaca peta dan kompas
Ø Dapat mengukur sebidang tanah dwngan kompas dan pita ukur
Ø Dapat membuat dan membaca skema lapangan
b. Tingkat Madya
Ø Telah mengetahui SKK juru ukur tingkat purwa
Ø Mengenal beberapa alat ukur tanah
Ø Dapat menggunakan salh satu alat ukur tanah dan perlengkapannya
Ø Mengetahui legenda dan kedudukan geografis suatu tempat
Ø Telah sedikitnya melatih sedikitnya seorang pramuka, sehingga memperoleh TKK juru ukur tingkat purwa
c. Tingkat Utama
Ø Telah mengetahui SKK juru ukur tingkat Madya
Ø Mengetahui kegunaan beberapa alat ukur dan spesifikasinya
Ø Mengenal berbagai metode pengukuran tanah
Ø Dapat melaksanakan pengukuran tanah di lapangan
Ø Dapat menggambar hasil pengukuran
Ø Dapat menganalisa hasil ukuran dan membetulkan hasil ukuran
Ø Telah sedikitnya melatih sedikitnya seorang pramuka, sehingga memperoleh TKK juru ukur tingkat Madya

KRIDA GUNA WANA

Apakah krida guna wana itu ?
Krida Guna wana adalah salah satu krida dari saka wanabakti. Guna wana terdiri dari kata guna yang berarti manfaat dan kata wana yang berarti hutan dan hasil hutan. Jadi pengertian guna wana adalah manfaat hutan dan hasil hutan
Produk apa saja yang dapat diperoleh dari hutan ?
Secara garis besar terdiri dari dua kelompok yaitu : kayu dan non kayu. Non kayu contohnya rotan, bambu dan getah-getahan dll
Kayu dimanfaatkan untuk apa ?
Kayu dapat dimanfaatkan dengan terlebih dahulu diolah di pabrik penggergajian, peroleh kayu gergajian atau diolah di pabrik kayu lapis, kita akan memperoleh kayu lapis atau yang disebut plywood.
Sedangkan pemanfaatan hasil hutan non kayu ?
Dapat dijadikan kerajinan seperti mebel rotan, anyaman rotan atau bambu, perahu dari getah karet dan lain-lain.
Lalu kecakapan apa yang akan diberikan oleh krida guna wana ?
Sesuai dengan uraian diatas, maka siapa saja dapat memperoleh kecakapan khusus dibidang :
a. Pengolahan Kayu Gergajian
b. Pengolah kayu lapis, dan
c. Kerajinan hasil hutan.
Hanya itu ?
Ada dua lagi kecakapan yang dapat diperoleh yaitu :
a. Pencacah pohon
b. Pengukur kayu
Apa maksud pencacah pohon ?
Mencacah berarti menghitung. Jadi mencacah pohon adalah menghitung pohon, yaitu pohon-pohon yang ditebang, tidak hanya dihitung saja tetapi juga taksiran volume kayu diperoleh serta jenis kayunya. Mencacah pohon adalah kegiatan awal sebelum memanfaatkan hutan.
Kalo arti pengukuran kayu ? mengapa tidak memakai istilah pengukuran pohon ?
Pohon itu apabila masih berdiri diats tanah sebelum ditebang, bila sudah ditebang kemudian dipotong-potong menjadi berbagai/beberapa bagian disebut kayu. Pengukuran kayu disini memang mengukur pohon yang sudah ditebang, kita ukur panjang dan volumenya
Jadi krida guna wana memiliki 5 SKK ?
1. SKK Pencacah Pohon
2. SKK Pengukur Pohon
3. SKK Pengolah Kayu Gergajian
4. SKK Pengolah Kayu Lapis
5. SKK Pengrajin Hasil Hutan
SKK KRIDA GUNA WANA :
1. Pencacah Pohon
a. Tingkat Purwa
Ø Tahu jenis alat, guna dan dapat menggunakannya
Ø Dapat menyiapkan kebutuhan pencacah pohon
b. Tingkat Madya
Ø Dapat mengikuti jejak minimal 2 km
Ø Dapat melakukan pengukuran
c. Tingkat Utama
Ø Tahu metode pencacahan
Ø Dapat membagi tugas regu
2. Pengukuran Kayu
a. Tingkat Purwa
Ø Tahu rumus luas lingkaran dan volume silinder
Ø Dapat menetapkan arah rebah
Ø Dapat menghitung volume kayu bulat dengan menggunakan tabel isi kayu bulat
b. Tingkat Madya
Ø Dapat melakukan beberapa macam teknik pengukuran
Ø Tahu peraturan pengukuran kayu bulat
Ø Telah melakukan praktek pengukuran kayu 500 m3
c. Tingkat Utama
Ø Telah praktek mengukur 1000 m3
Ø Tahu kebaikan dan keburukan dari tiap-tiap pengukuran
3. Pengolah Kayu gergajian
a. Tingkat Purwa
Ø Tahu ukuran sortemen dan kegunaannya
Ø Mengenal istilah dalam proses kayu lapis
Ø Tahu proses pengolahan kayu lapis
Ø Pernah meninjau pabrik
b. Tingkat Madya
Ø Tahu mesin-mesin
Ø Dapat menghitung rendemen kayu gergajian
Ø Tahu merawat kayu gergajian
c. Tingkat Utama
Ø Tahu sifat fisik dan mekanisme 10 jenis kayu
Ø Mengenal 5 jenis kayu
Ø Mengetahui kualitas kayu gergajian
Ø Praktek pabrik 10 hari
4. Pengolah Kayu Lapis
a. Tingkat Purwa
Ø Tahu ukuran sortimen dan kegunaannya
Ø Mengenal istilah dalam proses pengolahan kayu lapis
Ø Tahu proses pengolahan kayu lapis
Ø Pernah meninjau pabrik
b. Tingkat Madya
Ø Tahu mesin-mesin
Ø Dapat menghitung rendemen kayu lapis
c. Tingkat Utama
Ø Tahu beberapa jenis kayu untuk bahan kayu lapis
Ø Dapat menghitung kapasitas produksi
Ø Praktek pabrik 5 hari
5. Pengolah Hasil Hutan
a. Tingkat Purwa
Ø Tahu alat yang diperlukan
Ø Dapat membuat kerajinan dari kayu lunak
Ø Dapat membuat anyaman
b. Tingkat Madya
Ø Dapat menggunakan alat-alat
Ø Dapat membuat sketsa
Ø Dapat membuat barang kerajianan sesuai petunjuk
c. Tingkat Utama
Ø Dapat memelihara alat-alat
Ø Dapat membuat kerajinan siap jual
Kita tahu bahwa manusia hidup membutuhkan oksigen (O2), air, makanan, papan (lahan), dan lingkungan yang nyaman. Hal ini akan dipenuhi apabila :
1. Tanaman hidup subur dan berproduksi dengan baik
2. Tanah subur dan air tercukupi
3. Ada perlindungan dan pencegahan kerusakan terhadap sumber daya alam untuk kehidupan diatas seperti :
Ø Tanaman/hutan yang berfungsi sebagai pelindung, penyimpan air dan penghasil o2
Ø Tanah yang berfungsi sebagai media hidup sumber makanan dan penyimpanan air harus dilestarikan dan dihindarkan dari pengrusakan, kebakaran, erosi, benjir dan sebagainya
namun suatu kerusakan bahwa karena keteledoran manusia, maka inilah kenyataan pahit yang telah terjadi.upaya mulia pemerintah, melaksanakan penyelamatan hutan, tanah dan air untuk generasi yang akan datang sudah selayaknya apabila didukung oleh masyarakat khususnya generasi muda, generasi penerus bangsa.

KRIDA BINA WANA

Secara umum krida bina wana berupaya untuk menyelamatkan hutan, tanah dan air, yang dimulai dari perencanaan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah yang dikenal sebagai pola dan RTL, RLKT, DAS, dan pelaksanaannya menggunakan teknik-teknik :
1. Konservasi Tanah
2. Penghijauan
3. Reboisasi
4. Hutan Kemasyarakatan
5. Pengendalian Perladangan
6. Penyuluhan
Penerapan teknik-teknik itu bertujuan untuk :
1. Pengendaliam erosi dan banjir
2. Peningkatan produktivitas lahan dan pendapatan masyrakat, khususnya petani.
3. Pembentukan sikap mental masyarakat untuk mau dan mampu melaksanakan upaya penyelamatan hutan, tanah dan air dari semua tindakan yang mengancam kelestariannya.
Secara khusus pada tahap ini, KRIDA BINA WANA memiliki dan/atau menawarkan dua (2) kecakapan khusus yang dapat anda peroleh, yaitu :
1. Konservasi Tanah
2. Reboisasi

KONSERVASI TANAH

Sasaran utama pemanfaatan kecakapan khusus konservasi tanah adalah untuk pengendalian erosi dan banjir serta peningkatan produktivitas lahan dap pendapatan petani di wilayah DAS
Teknik-teknik yang dipergunakan antara lain :
1. Teknik Sipil :
Pembuatan teras, saluran pembuangan air dan bangunan terjunan, pembuatan DAM (sederhana) pada alur-alur sungai di hulu.
2. tanam menanam
sebagai contoh :
a. Pembuatan teras, SPA, dan terjunan
Teras, SPA dan terjunan air berfungsi untuk memperlambat aliran air hujan, peresapan air ke dalam tanah danmencegah terjadinya erosi.
b. Pembuatan DAM, sebagai penyimpanan air dan pengendali banjir, dan pengendapan lumpur.
c. Teknik tanam menanam
Teknik tanam menanam dilakukan pada usaha tani lahan kering. Dalam teknik ini diutamakan pada pola tanam/tat tanam yang searah garis kontur dan dapat mendukung upaya peningkatan produksi

REBOISASI

Reboisasi merupakan kegiatan Rehabilitasi lahan kritis di dalam kawasan hutan, terutama hutan lindung dan suaka alam. Reboisasi dapat dilakukan dengan cara penanaman dan suksesi alami.
Teknik-teknik reboisasi meliputi :
1. Pembibitan
2. Penanaman
3. Pengamana Hasil Reboisasi
1. Pembibitan
Kegiatan ini meliputi :
Ø Pengadaan benih dan bibit
Ø Pembuatan persemaian
Ø Pemeliharaan persemaian
Dengan upaya ini akan dapat dihasilkan mutu bibit yang baik.
2. Penanaman
Penanaman dilakukan melalui sistem, yaitu :
Ø Tumpang Sari
Yaitu pembuatan tanaman reboisasi dikombinasikan dengan tanaman semusim
Ø Banjar Harian
Pembuatan tanaman secara berbanjar
Ø Mekanis
Pembuatan tanaman yang sebagian atau keseluruhan kegiatannya dilaksankan dengan peralatan mekanis.
3. Perlebahan
Bagi pramuka, kegiatan ini bukanlah hal yang baru, namun pengembangan teknik pembudidayaan dan pengembangan potensi madunya perlu adanya peningkatan kemampuan
4. Hutan Kemasyarakatan
Pada kegiatan bidang hutan kemasyarakatan, pramuka dapat mempelajari teknik-teknik tanam menanam buah-buahan/kayu-kayuan, yang akan dikombinasikan dengan tanaman semusim secara serasi dan ekonomis

PENGHIJAUAN

Penghijauan meliputi kegiatan pembibitan, penanaman penyelamatan lahan dengan sasaran wilayah diluar kawasan hutan, termasuk lingkungan pemukiman, industri, lahan kritis, pengembalaan dll.
Dalam penghijauan dapat dilakukan teknik-teknik tanam menanam, perlebahan, hutan kemasyarakatan dan penyuluhan riset. Gerakan penghijauan di daerah harus menjadi gerakan masyarakat, oleh karena itu, peranan pramuka sangat diperlukan.
Suatu hal yang mendasar adalah dimulai dari pembibitan/persemaian dari berbagai jenis tanaman, dilanjutkan penanaman dan pemeliharaan.
1. Pembibitan
Kegiatan teknik dan pembibitan relative sama dengan yang dilakukan dengan reboisasi
2. Tanam menanam
Tanaman penghijauan menggunakan bibit yang bernilai ekonomis tinggi, cocok dengan lingkungan setempat, disulai masyarakat, yang antara lain pohon-pohonan, kayu bakar, perdu-perduan tanaman pangan dan obat-obatan.

SKK KONSERVASI TANAH

a. Tingkat Purwa
Ø Mengenal berbagai teknik konservasi tanah untuk kepentingan kesuburan tanah dan kelestarian air
Ø Mengetahui cara-cara mencegah terjadinya erosi oleh air hujan yang jatuh di permukaan bumi, terutama pada lahan kering yang miring.
Ø Pernah secra bersama maupun sendiri-sendiri membantu petani disekitar tempat tinggalnya membuat teras bangku, teras guludan atau saluran pembuangan air.
b. Tingkat Madya
Ø Telah memenuhi SKK Konservasi tanah tingkat purwa
Ø Dapat membantu membuat perencanaan pengaturan penggarapan tanah untuk usaha tani lahan kering, sehingga dapat mencegah terjadinya erosi terutama di lahan miring
Ø Telah mencoba melakukan pengukuran erosi pada sebidang tanah dengan menggunakan peralatan yang sederhana sekali.
c. Tingkat Utama
Ø Telah memenuhi SKK Konservasi Tanah tingkat Madya
Ø Dapat menjelaskan kepada orang lain tentang pentingnya konservasi tanah untuk kelestarian sumber daya alam yang berpautan dengan tanah dan air
Ø Dapat membuat perencanaan sederhana dengan menggunakan sebidang tanah untuk kepentingan dengan memperhitungkan segi kelestarian tanah
Ø Telah mengikuti penelitian berbagai cara konservasi tanah alam padasuatu bagian sub DAS.

SKK REBOISASI

a. Tingkat Purwa
Ø Mengerti pentingnya reboisasi
Ø Mengerti dan turut melakaukan pembuatan pembibitan, persemaian atau pengumpulan biji untuk reboisasi
Ø Melakukan penanaman reboisasi sedikitnya sekali dalam semusim tanam
Ø Mengenal sedikitnya lima (5) jenis pohon, anak pohon, dan biji dari jenis-jenis pohon kehutanan
b. Tingkat Madya
Ø Telah memenuhi SKK reboisasi tingkat purwa
Ø Dapat mencari lokasi persemaian yang memenuhi syarat teknis reboisasi
Ø Dapat memilih biji pohon-pohon hutan yang memenuhi syarat reboisasi
Ø Telah melakukan penanaman reboisasi di lapangan mulai dari penyediaan bibit, mengangkut, membuat larikan, pemasangan ajir dan pembuatan lobang tanam
c. Tingkat Utama
Ø Telah memenuhi SKK reboisasi tingkat Madya
Ø Dapat menjelaskan kepada orang lain tentang pengertian dan pentingnya reboisasi
Ø Dapat mengetahui tempat tumbuh sedikitnya 5 jenis pohon hutanserta mengetahui 5 jenis pohon untuk kepentingan kehidupan masyarakat
Ø Dapat melakukan pengumpulan biji sedikitnya tiga jenis pohon masing-masing 50 biji yang dapat ditanam langsung penanaman di lapangan sampai tumbuh paling sedikit satu bulan.

KRIDA REKSA WANA

Apa Arti reksa wana ?

Krida reksa wana yang merupakan salah satu krida dari saka wanabakti mempunyai arti. Reksa itu menjaga atau melindungi dan wana adalah hutan. Jadi reksa wana berarti segala bentuk kegiatan dalam rangka menaga dan melindungi hutan dan benteng alam lainnya berikut flora, fauna dan habitatnya.

Apa tujuan krida reksa wana ?

Mengajak pramuka dan pemuda untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan kegiatan di bidang perlindungan, pengawetan, dan pelestarian sumber daya alam. Mereka dapat ikut berkiprah membangun bangsa dan negara dengan bermotokan “membangun tanpa merusak”.
Apa maksudnya ?
Penyebarluasan dari krida reksa wana diharapkan pramuka dan pemuda tertarik perhatiannya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan di bidang kehutanan dan pembinaan lingkungan hidup, khususnya menggairahkan minat memelihara dan melestarikan alam seisinya.

Apa kecakapan yang diberikan ?

a. Pengenalan ekosistem
b. Pengenalan tumbuhan dan satwa
c. Perlindungan dan pengamanan hutan
d. Pemandu wisata alam
e. Penjelajah hutan
f. Pendaki gunung
g. Pengembara
Jadi krida reksa wana memiliki tujuh (7) Syarat Kecakapan Khusus (SKK)

Kepada siapa kecakapan tersebut diberikan ?

Tujuh (7) kecakapan pada krida reksa wana dapat diberikan kepada semua jenjang peserta didik pramuka dari siaga, penggalang, penegak, dan pandega.
Penggalang yang telah berusia 14 tahun ke atas, penegak dan pandega dianjurkan ikut satuan karya pramuka wanabakti yang ada di kwarran-kwarran seluruh indonesia.
Masalah yang perlu dipahami di lapangan
1. perjalanan
Ø mengenal tumbuhan dan satwa
Ø mengenal lingkungan alam
Ø mengenal lingkungan binaan
Ø sumber daya air, pemanfaatan dan pengelolaannya.
2. Gerakan Pelestarian alam
Ø mengenal tanaman dan hewan di sekitar pemukiman
Ø siklus air di alam
Ø proses fotosintesis
Ø menggambar pohon dan bintang
3. mengunjungi obyek wisata alam
Ø mengenal obyek wisata alam dan wisata tirta
Ø kegiatan yang boleh/tidak boleh dilakukan dalam wisata alam
4. Perjalanan ke gunung
Ø Fungsi gunung dan lingkungan hidup
Ø Menggambar gunung dan pemandngan alam
Ø Kegiatan kebersihan dan kelestarian alam
5. perjalanan masuk ke hutan belantara
Ø mengenal peralatan masuk hutan
Ø memahami peta topografi dan peta situasi
Ø mengenal isi hutan
6. membantu melaksanakan pengamanan atas gangguan hutan dan membantu penyuluhan
Ø gangguan hutan sengaja atau tidak
Ø pengamanan atas gangguan pencurian, perburuan, dsb
7. Perjalanan pengembaraan ke obyek tertentu
Ø Pengembaraan dan mendemonstrasikan peralatan pengembaraan
Ø Mengenal obyek khusus (air) terjun, sumber air panas dll
Ø Menelaah masalah yang ditemui dalam pengembaraan

SKK Pengenal Ekosistem

a. Tingkat Purwa
Ø Mengenal sedikitnya sepuluh (10) jenis tumbuhan dari suku yang berbeda dan tempat tumbuhnya
Ø Mengetahui dua (2) tipe ekosistem dilingkungan alami
Ø Menunjukkan sikap positif terhadap kebersihan lingkungan dan pernah ikut serta dalam gerakan kebersihan
Ø Pernah mengikuti perjalanan pengenalan ekosistem sedikitnya satu kali ke daerah lingkungan alami
Ø Dapat menjelaskan perbedaan air yang layak diminum dengan air lain disekitarnya
b. Tingkat Madya
Ø Telah memenuhi SKK Pengenal Ekosistem tingkat purwa
Ø Menunjukkan sikap positif terhadap kelestarian alam antara lain diskusi, penghijauan, penelitian dsb
Ø Mengetahui persyaratan baku mutu air pengairan serta cara pengukurannya
Ø Pernah mengikuti sedikitnya sekali perjalanan pengenalan ekosistem dan sedikitnya satu kali gerakan penghijauan yang dibuktikan dengan laporan tertulis
Ø Membuat laporan perjalanan pengenlan ekosistem yang lengkap
c. Tingkat Utama
Ø Telah memenuhi SKK Pengenalan Ekosistem tingkat Madya
Ø Dapat mendemonstrasikan atau melakukan penyuluhan yang disaksikan oleh penguji dan umum, tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya alam
Ø Mengetahui persyaratan baku mutu kualitas udara dan sumber pencemaran udara

SKK Pengenal Tumbuhan dan Satwa

a. Tingkat Purwa
Ø Mengerti tumbuahn dalam lingkungan dengan cara menggambarkan atau menceritakan siklus energi dan proses foto sintesis
Ø Mengenal kelompok tumbuhan dengan mengenal 5 jenis pada tiap kelompok serta kegunaannya
Ø Telah menanam dan memelihara tumbuhan sedikitnya lima batang/pohon dalam botol/pot air, sekurang-kurangnya satu jenis tanaman serta menyebutkan jenis-jenis kegunaannya yang ditanam
b. Tingkat Madya
Ø Telah memenuhi SKK Pengenal Tumbuhan dan Satwa tingkat purwa
Ø Mengerti pentingnya memelihara lingkungan alam
Ø Mempelajari etika tata lingkungan dengan cara cerita simulasi
Ø Mengerti kelestraian tumbuhan dan satwa langka dengan cara menyusun tulisan disertai gambar siklus dan penjelasannya
c. Tingkat Utama
Ø Telah memenuhi SKK Pengenalan Tumbuhan dan Satwa tingkat Madya
Ø Dapat menjelaskan kepada orang lain tentang pentingnya pelestarian hutan, kelestarian tumbuhan dan satwa langka, dengan menggunakan alat bantu pandang, misalnya foto, slide, gambar, poster dll
Ø Mengetahui berbagai jenis tumbuhan dan satwa langka yang dapat dikenal diwilayah/provinsinya dengan mengetahui lima jenis nama, tempat hidup, jenis makanan serta penjabarannya
Ø Telah mengunjungi kebun binatang, oseanarium, suaka alam, taman wisata, kebun raya atau herbarium dan dapat menceritakan serta menulisnya
Ø Telah mencoba membantu melaksanakan kegiatan pemeliharaan satwa di habitat alami dengan meliarkan/mengembalikan satwa ke habitat aslinya.

SKK Pemandu Wisata Alam

a. Tingkat Purwa
Ø Dapat menyebutkan masing-masing tiga jenis obyek wisata alam perairan dan di daratan yang berada di sekitar tempat tinggalnya
Ø Dapat menyebutkan sedikitnya dua macam kegiatan yang boleh dan dilarang dilakukan disertai alasannya pada masing-masing obyek wisata alam di perairan dan daratan
Ø Pernah sedikitnya mengunjungi wisata bersama atau sepengetahuan pembina dapat menunjukkan jalan serta menceritakan keadaan serta kegunaan dari sedikitnya satu obyek wisata
Ø Dapat melakukan demonstrasi pemanduakn pada kelompok orang dengan baik dan disaksikan penguji dengan menggunakan dan peralatan yang diperlukan.
b. Tingkat Madya
Ø Telah memenuhi SKK Pemandu Wisata Alam tingkat purwa
Ø Dapat menjelaskan dengan cara mudah dimengerti, fungsi obyek wisata dan kegiatan wisata alam ditinjau dari segi kesehatan, keindahan, kebudayaan, pendidikan dan pelestarian alam
Ø Dengan menggunakan gambar/foto atau alat peraga lainnya, dapat menyebutkan masing-masing sedikitnya satu tentang taman nasioanal, taman buru, tanam laut, taman wisata atau ciri khasnya
Ø Dapat membuat perencanaan tertulis untuk memepersiapkan dan melaksanakan kunjungan bagi sekelompok pelajar, pramuka, dsb.
Ø Dapat mendemonstrasikan dan menjelaskan pelestarian sumber daya alam di sekolah maupun di masyarakat, baik dilakukan sendiri maupun bersama petugas kehutanan.
c. Tingkat Utama
Ø Telah memenuhi SKK Pemandu Wisata Alam tingkat Madya
Ø Dapat menjelaskan dengan menggunakan alat peraga yang ada tentang fungsi taman nasional, taman wisata, taman buru, dan taman laut dengan baik dan menarik.
Ø Dapat membuat skets peta perjalanan dengan jelas dan mudah dipahami tenteng kunjungan obyek wisata lengkap dengan tempat-tempat penting yang perlu diperhatiakn wisatawan
Ø Membuat laporan praktek pemanduan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar, serta membuat penilaian atas tingkah laku dan peminat wisata terhadap obyek wisata yang dikunjungi

SKK Penjelajah Hutan

a. Tingkat Purwa
Ø Mengetahui dan dapat menyebutkan perlengkapan seorang penjelajah hutan untuk hidup di alam sesuai tujuan dan lamanya perjalanan
Ø Dapat memilih dan menggunakan perlengkapan dan peralatan penjelajah hutan
Ø Pernah mengikuti kegiatan masuk hutan sedikitnya sekali baik sepengetahuan pembina maupun keterangan lain
Ø Dapat mengenal medan, membaca peta topografi, peta situasi dengan berbagai skala dan menguasai penggunaan kompas
b. Tingkat Madya
Ø Telah memenuhi SKK Penjelajah hutan tingkat purwa
Ø Dapat membuat rencana, persiapan bahan, mengatur serta mengemasi peralatan dan perlengkapan penjelajahan
Ø Mengerti dan mengenal sedikitnya lima jenis tanaman dan tumbuhan yang dapat dimakan di hutan untuk mempertahankan diri
Ø Dapat membuat perlengkapan perlindungan (bivak) dari bahan yang dibawa maupun yang berada di alam
c. Tingkat Utama
Ø Telah memenuhi SKK Penjelajah hutan tingkat Madya
Ø Dapat menerangkan dan mendemonstrasikan dengan alat peraga proses siklus alam hayati
Ø Dapat mengolah hewan/tanaman hutan untuk dimakan
Ø Menguasai penggunaan kompas, peta, pisau, tali atau perlengkapan lainnya
Ø Mahir menggunakan gejala alam sebagai petunjuk bagi dirinya, didemonstrasikan dan dituangkan dalam bentuk tulisannya

SKK Pendaki Gunung

a. Tingkat Purwa
Ø Mengerti dan dapat menceritakan pentingnya fungsi gunung ditinjau dari kesehatan, keindahan, pencegah erosi, iklim dan cuaca, sumber air bersih, perlindungan dan pelestarian alam
Ø Mengenal dan dapat menyebutkan gunung berapi yang masih aktif, manfaat serta bahayanya masing-masing tiga nama
Ø Pernah sedikitnya dua kali mendaki gunung dengan atau tanpa pembina selama kurang lebih 8 jam pulang pergi serta dapat menceritakannya kembali pengalamannya
Ø Dapat menunjukkan usahanya terhadap gerakan kebersihan serta kelestarian flora dan fauna disekitarnya dengan memberikan contoh.
b. Tingkat Madya
Ø Telah memenuhi SKK Pendaki gunung tingkat purwa
Ø Dapat membuat sketsa perjalanan secara tertulis dihadapan penguji tentang jalur pendakian, yang membuat gambar situasi tempat penting dan panorama yang dapat dinikmati oleh para pendaki
Ø Dapat menceritakan pengalaman mendaki gunungyang dilakukannya sedikitnya 4 kali bersama pembina atau sepengetahuan pembinanya
Ø Mengerti dan dapat menceritakan hikmah gunung berikut seluruh isinya yang berupa flora dan fauna serta panoramanya bagi kepentingan kehidupan manusia
c. Tingkat Utama
Ø Telah memenuhi SKK Pendaki gunung tingkat Madya
Ø Telah melakukan pengembaraan sedikitnya 8 kali bersama pramuka sejenis dengan berkemah sejauh 60 km dari tempat tinggalnya dan perencanaan dengan sebaik-baiknya
Ø Telah melakukan kegiatan penelitian seperti yang tersebut untuk syarat kecakapan khusus Pengembaraan Tingkat Madya dengan laporan yang dilengkapi berbagai macam data nyata
Ø Telah sedikitnya mengikuti dua kali gerakan penghijauan atau reboisasi dan dapat menceritakan pengalamannya
Ø Dapat mendemonstrasikan 2 macam tanda darurat dari bahan yang ada disekitarnya.

SKK Pengembara

a. Tingkat Purwa
Ø Dapat memperlihatkan perlengkapan kebutuhan pengembaraan secukupnya pengemasannya dengan baik dalam ranselnya
Ø Mendemonstrasikan penggunaan peralatan pengembara antara lain peta, kompas dll
Ø Telah melakukan pengembaraan sedikitnya 2 kali dengan berjalan sehari semalam (24 jam) sejauh ± 15 Km serta membuat perencanaannya dengan sebaik-baiknya
Ø Menceritakan tentang hasil pengamatannya antara lain tempat bersejarah, benda benda purbakala, tipe ekosistem, flora fauna, serta gejala-gejala alam lainnya
Ø Membuat/menyusun laporan pengembaraan dengan lengkap
b. Tingkat Madya
Ø Telah memenuhi SKK Pengembara tingkat purwa
Ø Telah melakukan 4 kali pengembaraan bersama seorang pramuka lain sejenis
Ø Telah melakukan kegiatan yang menarik untuk dipelajari tentang kehidupan masyarakat di tempat yang dituju
Ø Mempelajari dan mengamati tipe ekosistem yang dapat di daerah yang dituju/ daerah yang dilalui
Ø Memeplajari dan mengamati tempat-tempat merugikan untuk kegiatan wisata alam atau untuk kegiatan pramuka seperti penghijauan dll
Ø Membuat laporan singkat dan jelas tentang hasil perjalanannya
c. Tingkat Utama
Ø Telah memenuhi SKK Pengembara tingkat Madya
Ø Telah melakukan 8 kali pengembaraan dengan berkemah sejauh 60 km dari tempat tinggalnya dengan persiapan perencanaan sebaik-baiknya
Ø Telah melakukan kegiatan penelitian dengan laporan yang lengkap
Ø Dapat melengkapi laporannya dengan peta-peta/ peta pemandangan
Ø Dapat mendemostrasikan 2 macam tanda darurat dari bahan yang ada disekitarnya

SKK Perlindungan dan Pengamanan Hutan

a. Tingkat Purwa
Ø Mengerti dan menyadari pentingnya pengamanan hutan dari segi perlindungan, peranannya, kelastariannya, pencegah erosi dan peneduh
Ø Dapat menceritakan macam kegiatan pengamanan hutan dari gangguan pencurian, erosi, kebakaran hutan dll
Ø Telah membantu mengadakan penyuluhan sedikitnya dua kali dengan disaksikan penguji dengan sasaran masyarakat sekitar hutan
Ø Sedikitnya satu kali membantu petugas ikut mengamankan hutan dari gangguan kebakaran hutan, perladangan liar, perburuan liar dsb.
b. Tingkat Madya
Ø Telah memenuhi SKK Perlindungan dan Pengamanan Hutan tingkat purwa
Ø Dapat membantu perencanaan pengaturan hutan alam, hutan wisata, dan hutan produksi dengan fungsinya
Ø Telah mencoba melakukan usaha pengamanan hutan secara berkelompok dibimbing petugas atau pembinanya, misal memadamkan kebakaran hutan, mencegah perladangan liar, perburuan liar dsb
Ø Dapat memberikan penerangan atau demonstrasi beberapa kegiatan pengamanan hutan
c. Tingkat Utama
Ø Dapat menjelaskan kepada kelompok pelajar, pramuka dan masyarakat dibawah bimbingan petugas/pembina tentang pentingnya pengamanan hutan dengan menggunakan alat bantu pandang seperti poster, foto dan slide
Ø Dapat menguraikan secara tertulis sistem pengamanan hutan di daerahnya
Ø Telah mengikuti kegiatan pengamanan hutan di daerahnya secara berkelompok dibawah petugas/pembinanya misal memadamkan kebakaran hutan, mencegah perladangan liar, pengambilan hasil hutan secara liar, perburuan liar dsb
Ø Telah berhasil memimpin demonstarsi dan simulasi kebakaran hutan, perladangan liar, perburuan liar, pengambilan hasil hutan secara liar
Ø Telah merencanakan dan menyelenggarakan kegiatan Bakti Nyata Pramuka dalam bentuk kegiatan pengamanan hutan paling sedikit sekali dan membuat laporan secara tertulis

1 komentar:

  1. "untuk masukan saja kak, Backgroundnya terlalu ramai, dan postingnya jangan full, tapi dibuat (Read more saja), juga lebih baik Blog dibuat 2 column.

    Mampir juga di blog kami : www.saka-wanabakti-blora.blogspot.com dan www.sakawanabaktiblora.wordpress.com terima kasih

    BalasHapus